Terkadang orang merasa penglihatannya kabur, ada yang berhubungan dengan ketidaknyamanan mata akibat penggunaan mata terlalu lama, ada yang berhubungan dengan penyakit mata, dan ada pula yang berhubungan dengan penyakit sistemik.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan ketika Anda merasakan penglihatan kabur. Mari kita lihat pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan untuk penglihatan kabur.
Kelopak Mata Secara umum, lesi pada kelopak mata jarang menyebabkan penglihatan kabur. Hanya ketika lesi kelopak mata menyebabkan faktor iritasi, penglihatan kabur akan terjadi. Seperti entropion kelopak mata, eversi, trikiasis, batu konjungtiva, blepharitis, pembentukan bekas luka epilepsi, dll.
Pannus kornea, infiltrasi, ulkus, bekas luka, degenerasi, benda asing, kelainan bentuk; kedalaman bilik mata depan, kekeruhan aqueous humor, empiema, darah, eksudat; warna iris, tekstur, cacat (bawaan, pembedahan), nodul, atrofi, sinekia anteroposterior, tremor; bentuk pupil, ukuran, tepi, respons cahaya. Apakah terdapat eksudat, pigmen, dll di area pupil; apakah kristal itu ada, posisi dan transparansinya.
Pemeriksaan fundus merupakan metode penting untuk memeriksa penyakit saraf vitreous, retinal, choroidal dan optik.
Oftalmoskop diperlukan untuk memeriksa fundus. Saat ini, oftalmoskopi langsung sering digunakan untuk mengamati apakah terdapat kekeruhan, perdarahan, pencairan, denaturasi, benda asing, parasit, dll pada cairan vitreus.
① Pemeriksaan mikroskop slit lamp: cocok untuk pasien penyakit mata dan orang sehat.
② Metode inspeksi bidang visual: Ini dibagi menjadi inspeksi dinamis dan statis, menggunakan target visual bergerak untuk mengukur titik-titik dengan sensitivitas yang sama, garis-garis yang terhubung disebut garis pandang yang sama, dan kontur perifer bidang visual dicatat.
③ Retinoskopi dan audisi: Amati gerakan melalui cermin retinoskopi, dan gunakan lensa untuk membubarkan gerakan tersebut, dan terakhir temukan posisi titik netral, untuk menilai sifat dan derajat kelainan refraksi subjek.
④ Pengukuran tekanan intraokular dan eksoftalmos: Pengukuran tekanan intraokular pada glaukoma sangat penting.
① Angiografi fundus fluorescein
Angiografi fundus fluorescein adalah metode pemeriksaan di mana pewarna yang dapat menghasilkan efek fluoresen disuntikkan dengan cepat ke dalam pembuluh darah, dan pada saat yang sama, oftalmoskop atau kamera fundus dengan filter warna digunakan untuk mengamati atau mengambil gambar.
Hal ini dapat lebih memahami struktur mikro, perubahan dinamis dan perubahan fungsional sirkulasi darah fundus (hingga tingkat kapiler), dan memberikan dasar diagnostik yang lebih rinci untuk penyakit fundus.
② Pemeriksaan elektrofisiologi visual
Pemeriksaan elektrofisiologi visual mencakup tiga bagian: elektrookulogram (EOG), elektroretinogram (ERG) dan potensi bangkitan visual (VEP).
Dapat digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut retinitis pigmentosa, defisiensi vitamin, achromatopsia, ablasi retina, degenerasi makula seperti kuning telur, retinopati toksik obat, penyakit pembuluh darah retina, koroiditis, neuropati optik, patologi visual, makula, dll.
③ Inspeksi gambar
Termasuk pemeriksaan rontgen orbital, eksplorasi USG, CT scan, magnetic resonance imaging (MRI) dan lain sebagainya. Ini dapat menampilkan struktur mata dan perubahan patologis, dan dapat mencapai tujuan pemeriksaan langsung jaringan buram mata.
Waktu posting: 15 Juni 2023